Minggu, 19 Agustus 2018

2D1N merasakan kehidupan di Kampung Cibeo - Baduy Dalam.

"Panjang tidak boleh dipotong, Pendek tidak boleh di sambung"
Sekelumit prinsip orang Baduy yang saya bahasakan secara sederhana, yang artinya "Hidup ini selalu bersyukur dari apa yang mereka terima dan selalu menjaga untuk kelestarian bumi pertiwi"

Malam tgl 15 Juli 2018 masih dikantor....serasa waktu bergegas untuk segera ke peraduan.
dan bersamaan WA dari istriku memberi kabar "Diajak Yussy ke Baduy Dalam, ikut yaa"
Dalam hati... permintaan atau pernyataan dari kata 'ikut', ya sudah dijawab WAnya dengan "OK"

.... Sepenggal permulaan bagaimana kami akhirnya menikmati perjalanan ke Baduy Dalam, yang kemudian dilanjutkan dengan berkoordinasi melalui grup WA dengan teman2 baru.

Melalui WA kita buatlah grup WA, dan akhirnya 5 oranglah yg terpilih bersama2 akan merasakan 1 perjalanan 1 rasa dan 1 pengalaman baru.. yg bener2 baru...
Akhirnya Tgl 28 dan 29 Juli 2018 kita tentukan hari dimana kita ngetrip ke Baduy..

 nunggu di jemput di rest area km 14.


Tiba di Terminal Desa Ciboleger, ini titil awal kita akan memasuki Desa Baduy Luar dan kemudian Baduy Dalam.

Basecamp kami di Warung makan Abah Edi Husen



Berfoto sejenak di Patung Keluarga Baduy,






Setelah sarapan dan bersih bersih, serta menyiapkan bekal makan siang di perjalanan.
Ok kita akan memulai perjalanan.. yang diawali berjalan kaki ... trus berjalan kaki hingga selesai dengan berjalan kaki juga





























































 Batas akhir antara Baduy luar masuk ke Baduy dalam, alat electronic, Hp, Camera harus di off kan dan disimpan tidak boleh dipergunakan hingga ke luar dari Baduy dalam.

Di Baduy dalam tidak ada gambar yang bercerita.
hanya kesan yang membekas: bagaimana mereka hidup tanpa terpengaruh oleh budaya baduy luar, karena adanya penggunaan teknologi.
Disetiap rumah yang kami lewati selalu di sediakan untuk pejalan berupa air minum secara gratis,
kami menumpang untuk sekedar istirahat dan menyeduh kopi..
tepat jam 1 siang kami tiba di tengah perjalanan dan menemui rumah salah satu penduduk di baduy dalam tapi belum sampai pada kampung Cibeo (akhir kampung Baduy Dalam yg kami tuju), kita putuskan untuk beristirahat dan membuka perbekalan makan siang... makan siang sambil istirahat .. kira2 45 menit kami berada di rumah itu.
perjalanan dilanjutkan kembali dengan melihat bukit terakhir, yang katanya dibalik bukit tsb lah kampung Cibeo berada.

Kehidupan dikampung Cibeo sangat sangat sederhana....melihat ke kiri dan kekanan ..memasukinya kami melewati jembatan bambu..dan lokasi jamban dan Kamar mandi sederhana yang dibuat dari daun kelapa.

Sepertinya kami masuk dari pintu belakang kampung Cibeo.

Bila diliat susunan rumah yang ada ... cukup rapat juga sehingga terkadang kami lupa rumah tempat kami menginap..
bila digambarkan rumah rumah tersebut adalah "Rumah panggung yang terbuat dari kayu dan dindingnya berupa anyaman bambu.. tanpa adanya paku, untuk mengikat satu sama lain digunakan lah kulit kayu..dibawah rumah sebagai tempat penyimpanan kayu bakar dan terkadang menjadi kandang dari ternak mereka. Dan terasnyanya pun terbuat dari susunan bambu yang diatur tidur.. diatasnya berbaris bambu bambu sebagai tempat mengambil air.

#sayang itu semua tidak dapat kami photo... dan di cari di google pun juga tidak ada...

kalau suasana didalam rumah dan dapur sbb:

Okay selanjutnya setelah mandi sore.. dipancuran ..
saatnya "berasa waktu akan berjalan lambat selambat lambatnya"
Makan Malam jam 7an... dilanjutkan bercerita dari perjalanan kami dari ketemuan di Alam Sutera-Naik Mobil yang cukup lama dimana mobil yg kami gunakan tidak terlalu besar... sehingga untuk duduk pun kami berbagai macam gaya untuk mencari kenyamanan tidur, selanjutnya bercerita tentang suasana dan budaya di Baduy Luar dan Baduy Dalam...kadang kita becandain porter kita : MK dan ayahnya (Maaf demi kebaikan saya tidak menyebutkan namanya).

Tata tertib di Kampung Cibeo : Untuk mencuci tidak boleh menggunakan Diterjen, Mandi dan gosok gigi tidak menggunakan sabun dan odol, senter hanya digunakan untuk menerangi saat perjalanan ke kali.Di dalam rumah tidak boleh ada lampu dan senter yang nyala ... hanya sentir berbahan minyak kelapa dari pemilik rumah yg boleh.HP dan camera apalagi tidak boleh aktif/digunakan.
==> Nah kalo dikali usahakan senter hanya untuk keperluan perjalanan ke dan dari kali saja... karena bila senter digunakan untuk melihat sekitarnya... akan melihat hal hal yg dapat mengganggu orang lain...karena ternyata di kali bukan kita sendiri... tetapi banyak yang telah lebih dahulu ke kali.

Ngobrol ngalor ngidul, ketawa cekakakan...sepertinya sudah cukup untuk melewati malam....
tapi ternyata ... jam masih jam 9 malam... OMG yg pertama....
Tapi sudahlah sebaiknya kita tidur saja.... setelah sebelumnya kita brief untuk perjalanan pulang.. karena salah satu team jadwal pesawat ke Semarang pukul 7 malam.... OMG yang kedua..
karena kita itu ada di tempat yang hanya mengandalkan kaki untuk melangkah dan sangat sangat jauhhh...
Ok lah kita sepakat bangun jam 5 dan mulia perjalanan jam 7 pagi.

=======
Pagi jam 7 sesuai schedule... akhirnya kita memulai perjalanan di hari ke 2 ini.

DAN  AKHIRNYA..... sampai juga di Jembatan yang kami tunggu .... Jembatan sebagai batas dimana kita sudah keluar dari area Baduy Dalam.

Jembatannya :






Pada jembatan ini kami pun merayakan H-2 Ulang tahun dari Mbak Endang yang ke 50 thn..
Selamat Ulang Tahun dan Panjang Umur Mbak... WUATB..







Jembatan ini bukan akhir dari cerita perjalanan kami.... ayooo semangat









































Terima kasih buat teman2 seperjalanan :
Porter: Kang Kodo dan Ayah
Leader  dari team Bekasi Jay and friend
Team : Mbak Endang, Yusi, Leilly.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar